SET BOUNDARIES
Topik pembicaraan di blog sebelumnya itu benar sih, kalau gue lagi suka sama orang.
Ya anggap aja namanya Kim Seon-Ho ya, walaupun jauh beda sih orangnya. Hahahaha
But this blog is not a clue untuk yang bersangkutan (kalau seumpa, sewaktu-waktu dia baca blog gue, kan kita ga pernah tau ya, it's not a clue, gue cuma mau cerita aja)
Ini hanya cerita dari persepktif gue mengenai orang ini.
Kita bawa cerita ini dengan tone yang ceria aja ya, jadi bukan yang galau-galau atau gloomy kayak langit Jakarta hari ini.
-----
Gue ga pernah tau hidup bawa gue kemana, ketemu siapa, alurnya gimana, gue ga tau.
Tapi yang gue tau, Tuhan pasti sudah set hidup gue seterbaik itu, jadi apapun yang terjadi, insha Allah semuanya takdir baik untuk gue dan impact-nya baik juga di depannya.
Sampai gue ketemu orang ini, ga ada yang tau, tiba-tiba, spontan, ga kepikiran juga.
Gue beberapa kali ketemu ini orang, dan akhirnya setiap hari ketemu.
Dia tinggalnya dekat rumah gue, temannya teman gue.
Awalnya kenal dia orangnya kaku gitu, kadang apa yang dia bicarakan pesannya ga ter-deliver dengan baik, jadi gue harus urutin pelan-pelan.
Tapi karena kita sering ngobrol gue pelan-pelan jadi tau ini orang seperti apa.
Beberapa kali ketemu orangnya menyenangkan, setelah itu udah mulai keliatan asli-nya nih.
Nah menarikkan? Gimana sih aslinya?
Yang gue tau ya, ini orang opposite gue banget, guekan orangnya sopan yak, dia agak ga sopan, gue orangnya cerewet dia nggak cerewet, gue orangnya care, dia orangnya care ke semua orang, dia sabar gue nggak, pokoknya opposite deh.
Ini orang sering juga ghosting gue, chat gue kalo penting kadang ga pernah di bales, kalau gue yang dulu pasti gue udah marah-marah tuh, tapikan sekarang aku udah berbeda ya, berkelas hahahaa. Ya sekarang gue komplen ke dia directly aja, jujur apa adanya, kalau ga terima, ya mohon maaf yah hahaha.
Kalau kita lagi ngobrol berdua ya, itu apa aja bisa kita omongin, dari hal yang penting, ga penting, ngomongin politik, agama, konspirasi, makanan, apapun kita bisa omongin, bayangin ya gimana gue ga suka sama ini orang kalo dia bisa diajak diskusi serius dan ga serius.
Lalu kita itu menurut gue saling menghargai banget, jadi misalnya dia kasih gue inspirasi atau ide gitu ya, terus misalnya di gue itu masih kurang kuat gue agak 'sanggah' dengan sikap yang baik dia itu terima, dan begitupun ketika ide gue yang disanggah dia, jadi kecerdasan emotionalnya itu udah cukup okay-lah.
Kita bisa ngobrol apa aja sampe lupa waktu, ketemu sore selesai jam 3 pagi, ngomongin hal penting, iya memang. Tapi orang mana yang kalau emang ga nyaman walau ngomong hal penting bisa sampe pagi buta gitu.
One day kita pergi, dia mood-nya jelek, sepanjang jalan ngoceh terus, apa juga diomongin sama dia, gue dengernya kesel, omongan dia itu buat energi gue jadi jelek, terus gue bilang 'sabar' habis itu gue diem aja sepanjang jalan. Terus dia ga enak sendiri kali ya, akhirnya dia buka omongan lagi.
Lalu lanjutan dari di atas, gue pikir gue sama Kim Seon-Ho akan pergi sebentar aja kan karena mood-nya ga enak, tau-tau dia ajak makan terus surprisingly-nya lagi dia ajak muter mall dulu, lah ini orang kocak, mungkin badmood-nya karena laper kali ya, jadi cranky. Wkwkwk
Okay, banyak cerita sebenarnya cuma gue ga bisa ceritain detail di sini.
Yang pasti, ada satu moment dimana dia berubah sama gue, dan gue aneh. Ini orang kenapa sih? Kok mood-mood-an banget, Zodiac lo cancer ya? Kalo Cancer ya pantes mood-moodan banget.
Tapi yaudah, kalau kata teman gue itu hanya suatu kemunduran, bukan kehilangan, nanti juga biasa lagi.
Nah 'konflik'-nya adalah....
Suatu hari temen gue ngomong, kalau ada cewek yang suka dia, dan gue pernah ketemu sama orang itu beberapa kali, kita juga follow-followan di instagram, terus gue jadi ga enak hati.
Masa sih? Masa iya? Kepekaan gue emang lagi gue ga pake aja sih.
Tapi habis dari situ, tanpa babibu wasweswos gue langsung Set Boundaries ke dia. Ke Kim Seon-Ho.
Set Boundaries, se-boundaries-boundaries-nya.
"TEP" Gue berubah sikap drastis.
Mungkin Kim Seon-Ho juga heran kenapa gue tiba-tiba berubah, gue ga pernah ngobrol lagi, ga pernah kirim reels, ga pernah ngomongin hal-hal yang bisa di debatin lagi.
Hilang aja gitu gue, ngomong yang penting aja, beberapa kali dry text.
Kenapa gue begitu?
Bukan gue jauhin Kim, bukan. Tapi gue harus kasih batasan ke diri gue karena ada orang yang suka dia, gue ga mau gue disangka ancaman dan mungkin nanti impact jangka panjangnya jadi ga baik.
Gue suka sama dia iya, suka ngobrol, suka sharing, suka brainstorming, suka debat, seru banget ngobrol sama dia, dan gue suka hal-hal begitu.
Tapi orang mana ada yang mau percaya kalau misalnya gue dekat sama si Kim cuma teman diskusi dan tidak ada apa-apa lagi?
Kita ga bisa atur pikiran orang, apalagi untuk cewek yang suka sama dia ya, tapi kita bisa atur sikap kita yaitu dengan set boundaries.
Sedih sih sebenarnya atas perubahan ini, tapi ya mau dikatakan apalagi, mesti dijalani.
Dan ga tau sampai kapan, soalnya si Kim juga gengsikan orangnya.
Kim, ga mau apa chat gue duluan terus kita pergi makan Es krim?
Ya kalau begitu, mari kita pakai sistem genuine dan let go lagi untuk kasus ini lagi.
Huff~~
Komentar
Posting Komentar