LIHAT LEBIH DEKAT
Ini lagunya Sherina waktu masih kecil.
Tapi lagi relate banget sama apa yang gue rasain segede ini.
Gue mau cerita, dan sepertinya ini susah gue tahan.
-----
Gue ketemu orang, yang begitu rumit, susah di mengerti, awal ketemu dia itu baik, asyik, seru, lucu, tapi ada satu moment dia berubah tiba-tiba, ga tau karena apa, tapi secepat itu dia berubah jadi kaku, ga asyik, galak dan tidak kayak biasanya.
Padahal, kita seseru itu, bisa ngomong apa aja, apa aja. Tapi dia berubah.
Gue bertanya-tanya, ini orang kenapa ya? Gue berasumsi, gue curiga, gue salah apa sampai dia berubah ke gue? Apa sikap gue ada yang salah?
Beberapa hari gue bertanya-tanya seperti itu, kenapa dia jadi kayak jauhin gue?
Seperti normalnya orang-orang yang ga siap untuk perubahan cepat itu, gue juga agak goyah, yang ada di kepala pada saat itu hanya 'kenapa?"
Tapi karena gue belum terlalu kenal sama dia, jadi yang bisa gue lakukan adalah just being normal. Tapi gue marah, karena gue ga siap digituin dia.
Ga ada angin ga ada hujan, tiba-tiba ada orang yang ngomong sama gue kalo dia memang aneh.
Gue merasa ada yang dukung, gue tidak sendirian merasakan itu.
Berarti bukan di gue masalahnya, karena orang lain juga merasakan hal yang sama.
Akhirnya beberapa waktu gue cari tau tentang dia tentang segala kelebihan dan kelemahannya.
Karena lagi ada di sisi marah, gue lebih senang untuk dengar sisi lemahnya dia, dan memanipulatif diri apa yang gue cari dan hasil yang gue cari itu adalah yang gue inginkan, yak sekali lagi, karena gue lagi marah dan ga siap.
Beberapa hari seperti itu, satu hari tiba-tiba ada kejadian aneh sama gue.
Gue ditegur sama diri gue sendiri.
Dan Diri gue ngomong gini :
"Zahra, kamu itu belum kenal dia lama, kamu baru beberapa bulan kenal dia, kamu tidak bisa mengambil kesimpulan sendiri tanpa melihat objektifnya seperti apa. Kalau kamu sudah kenal dia lama, mungkin kamu bisa untuk mengambil kesimpulan itu, dan bahkan kamu bisa langsung tanyakan ke dia. Tapi sekarang, itu bukan saatnya, kamukan katanya selalu objektif melihat sesuatu? Lakukanlah itu, kamu kan selalu ambil sisi bijaksana dalam sesuatu, lihatlah itu. Perubahan seseorang tidak bisa kamu kendalikan, tapi kamu bisa mengendalikan dirimu untuk tidak berprasangka buruk yang belum tentu benar adanya. Kamu harus lihat dia lebih dekat, secara objektif dan bijaksana, baru kamu boleh menyimpulkan segalanya."
Terpukul, waktu diriku bilang gitu. Karena semuanya benar.
Besoknya aku langsung merubah diriku lagi dan mencoba melihat sesuatu lebih dekat, dan memahami dia lebih dalam, walaupun dengan teknis baru aku ke dia yaitu Set Boundaries.
Dan ketika aku berubah perspektif-ku ke lebih positive thinking, objective, bijaksana, ada ketenangan di dalam diriku, walau dengan segala kelemahan dan kelebihannya dia yang aku lihat langsung.
Aku tenang sekali.
Terima kasih diriku, atas tegurannya.
Mungkin apa yang aku pikirkan dan asumsikan, belum tentu itu yang sesungguhnya.
Komentar
Posting Komentar