Genuine

Bahasa Genuine ini gue pelajari di Bali. 

Bukan belajar secara harfiah, tapi lebih ke maknanya. 

Genuine kalau kalian search di google artinya Asli, Orginal, Pure, dan sebagainya. 

Itu benar. 

Tapi bukan itu yang mau gue ceritain, tapi dari Angle- lainnya. 


--------------------

Jadi Bali itukan salah satu tempat yang 'magical', bukan hanya langitnya saja, tapi segala aspek kehidupan di sana itu 'magical', misalnya kalau kita orang baik, energi kita pasti bersatu dengan orang-orang yang baik juga, kalau kita berbuat jahat, balasannya juga cepat. Hal-hal yang bermakna seperti itulah yang membuat Bali itu 'magical'. 

Termasuk dengan ketika kita 'genuine' something. 

Mungkin kurang lebih 7 atau 8 tahun lalu, ketika gue masih 'remaja labil' apa yang gue mau harus terwujud cepat dan saat itu juga, contohnya kalau misalnya gue lagi suka sama cowok, gue harus kejar dia 'make a scene' dan mengupayakan effort-effort lainnya yang sebenarnya kalau sudah mature gini ga perlu kita lakuin itu. 

Dan di Bali gue dipertajam untuk menjadi 'Genuine'. 

Jadi di sana gue itukan banyak ketemu teman baru ya dari segala penjuru dunia, kalau orang Indonesia okay-lah gue mungkin bisa berteman baik, tapi gue itukan ga tau culture bule ya, bagaimana behavior-nya, mindset-nya dan segala macam yang ada di kepala dan dirinya mereka. 

One Day, gue dan teman dekat baru gue namanya Hasna kita semakin hari semakin dekat, lalu ada bule dari overseas yang ternyata seru juga, tapi gue tidak mau persuasif ke dia, gue set boundaries karena ya dia Warga Negara Asing alias bule. 

Bukan gue ga mau berteman dengan bule, tapi sepertinya tuh agak cukup tricky dan bule itu juga banyak yang tidak menganggap kita sebagai teman, ga kayak orang Indonesia beberapa kali ketemu aja bisa kita anggap teman. 

Nah ini cerita si Felix awal-awal gue kenal.

Waktu demi waktu gue pengen banget temenan sama Felix , tapi gue ga mau effort, ga harus make a scene gitu, apa ada-nya ajalah pikir gue gitu, kalau gue ditakdirkan bisa berteman sama dia pasti gimana caranya bisa aja. 

Apalagi ditambah Hasna Sang Bule Enthusiast ngomong "Bule itu beda sama kita, kita bisa ketemu beberapa kali dan ngobrol bareng, hang out bareng, tapi belum tentu anggap kita temannya"

Ya makin males lah ya gue. Padaha si Felix ini seru banget orangnya, pintar, humorist, apa adanya juga, dan kalau lagi cerita seru aja gitu. 

Tapi ya udah gue ga maksa juga untuk bisa bertema sama dia. 

Akhirnya, ada satu moment gue berpikir untuk, ya sudah genuine aja, asli, original, apa adanya, tidak dibuat-buat, toh kalau memang dia dan gue ditakdirkan untuk berteman, ya pasti ada aja jalannya bahkan dengan effortless. 

Beberapa waktu berlalu dari gue memutuskan untuk genuine, semesta justru melakukan sebaliknya dari sebelumnya. 

Ga tau kenapa tiba-tiba gue dan Felix jadi sering ngobrol, dia malah yang ajak gue ngobrol duluan, tanya tentang apa aja yang ada di Jakarta dan di Indonesia, dan gue juga sharing informasi gitu di negaranya ada apa, dan disitulah ternyata bonding time gue Felix  terjadi. 

Kita setiap hari ngobrol, banyak hal, sampai udah selesai project aja kita masih hang out untuk ngobrol ini itu sampe malam. 

Dan back then kita sangat akrab, dan tau kan di blog-blog sebelumnya gue cerita se-akrab apa kita, udah kayak temen lama, kayak sahabat gue, sampe gue mau pulang ke Jakarta dia shocked dan dia peluk gue sambil bilang "don't forget me, please just keep in touch ya"  

Gue sampe shocked lagi ketika dia ngomong "Ya" di belakang kalimat, berarti dia perhatikan cara teman-teman Indonesia-nya bicara, kan?


So, Moral of The Story adalah : 

Punya keinginan boleh, tapi bukan berarti apa yang kita inginkan selalu bisa kita dapatkan, belajarlah untuk melakukan hidup dengan apa adanya original, Genuine, tidak dibuat-buat mengalir apa adanya, dan lepaskan, don't ever make scene, karena apa yang sudah menjadi takdir kita itu pasti terjadi, dan apa yang menjadi milik kita pasti akan kembali. 


Pelajaran ini yang akhirnya gue terapkan di Jakarta. Gue pakai sistem geunine ini disegala aspek kehidupan gue, bahkan ya, sebagai bocoran, ketika gue interesting sama orang, gue pakai teknik genuine ini dan itu seru, orang itu ga tau kalo gue suka sama dia karena gue se normal dan se genuine itu. 


Clue Cowok yang gue suka itu : Foreigner, Asia, gue banget pokoknya, pinter, lowkey, humble, humorist, matanya sipit, kulit putih clean, good looking. 



Inisial namanya adalah : Kim Seon-Ho.


Hehe


Jangan Sebel yah. 


Love. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIHAT LEBIH DEKAT

Aquarius Kanan dan Kiri

Hi Again!