I'm Understood
Hai Guys, apa kabar?
Semoga harimu selalu bersinar cerah dan bahagia.
Katanya Januari kemarin itu bulan yang paling panjang ya? Tapi sebenarnya januari panjang itu ada baiknya untuk gue pribadi. Kenapa?
--------
Okay, kita flashback dulu ke hari dimana gue akhirnya memilih Bali.
Dihari itu, dengan segala perasaan yang ga menentu, karena sesuatu yang orang-orang tersayang gue tau.
Itu sangat menyakitkan.
Tapi suatu hari gue yakin untuk gue pindah ke Bali untuk memulai hidup gue di sana.
No clue, tidak ada bayangan apapun tentang hidup baru ini. Tapi yang pasti gue sudah berdoa dengan Allah SWT memohon untuk gue selalu dibimbing dalam keadaan apapun, jangan biarkan gue terjerumus hal-hal negatif dan dekatkanlah selalu dengan hal baik.
Waktu gue pindah ke Bali, gue tidak memikirkan apapun dan tidak mendengarkan apapun, gue cuma berdoa kepada Allah "Ya Allah, lindungi aku dan Show me the best way"
Tanpa disadari setelah pindah ke Bali, dengan segala hal adapatasi dan transisi yang tidak mudah tapi ternyata Tuhan mengabulkan doa-doa gue, bahkan Tuhan kasih lebih dari itu.
Gue berasa apapun yang gue lakukan itu berlandaskan kasih sayangnya Tuhan.
Walaupun kadang menguras emosi, tapi semuanya itu muaranya menjadi bahagia.
Gue beryukur dengan apapun yang terjadi, karena semua itu pasti ada hal yang baik dan terbaik untuk gue.
Cerita sedikit dimana gue sedang ada di 'taman' tapi 'neraka', dengan segala kepusingan yang ada di sana, gue tadinya sudah mau menyerah. Ditambah hawa-hawa 6 bulan belakangan yang menyakitkan itu masih ada.
Double kill.
Tapi gue yakin, Tuhan kasih ini pasti ada hal baik yang mau disampein. Tapi pada waktu itu gue masih meraba apa tujuan semua ini?
Hari demi hari, waktu demi waktu, awal-awal masih samar-samar, namun ada suatu hal yang buat gue aneh, ketika ada satu teman gue duduk di meja gue dan memulai pembicaraan.
Namanya Felix (tentu saja ini nama samaran) dan dia bule.
Di hari itu, gue sangat kaget, dihari-hari sebelumnya dia tidak pernah terlihat untuk duduk di tempatku duduk. Tapi hari itu dia duduk.
Lalu dia bilang kepadaku yang juga sedang berbicara dengan temanku
"Hello, do you have 2 minutes?" He said
"Yes" I said
"Can you help me? i want make a presentation, but i'm doubt this is good, can you help me to make sure this is good?" he said
"Oh sure, can you show me the presentation?"
Dan akhirnya dari situ kita sering ngobrol.
--------------
Keadaan di sana (taman neraka) setiap hari semakin memanas, ada-ada saja hal yang membuat naik darah dan kesal, ketika aku kesal dengan 'orang-orang' di sana, Felix yang selalu menenangkanku, dia yang selalu membuatku sedikit bersemangat atas kekesalan itu.
Padahal, pada hari pertama aku masuk di tempat itu, aku sudah di influence 'orang-orang' sana bahwa Felix itu menyebalkan, rude, dan tidak bersahabat. Tapi, aku adalah aku, aku punya prinsip dimana aku tidak akan percaya omongan orang lain sebelum aku merasakannya sendiri. Aku tetap objektif tentang itu.
Namun, setelah hari dimana dia memintaku untuk menolongnya mengerjakan persentatsinya, aku tahu dan aku mengerti ternyata dia orang yang menyenangkan dan tidak seperti 'orang' itu bilang.
Setiap hari, aku sering berbicara dengan Felix, entah itu seputar persentasi, pengalaman masing-masing dari kita, ataupun berbicara tantang sistem dan behaviour manusia di tempat itu.
Felix, menjadi teman pertamaku yang mengerti apa yang ada di kepala dan apa yang aku rasakan.
-----------
Hari demi hari berlalu, singkat cerita aku dan Felix semakin sering berbicara, dan aku merasa aku mempunyai semangat lagi setelah sering berbicara dengan Felix.
Felix telah memberiku warna lagi setelah selama ini hidupku gelap tidak berwarna.
Felix telah memberiku semangat lain, dimana enam bulan terakhir aku tidak mempunyai semangat.
Felix telah memberiku pandangan lain, dimana selama ini aku tidak bisa berpikir jernih.
Felix telah memberiku energi baik, dimana selama ini energiku hampir habis.
Aku mulai mengerti, kenapa akhirnya aku ditunjukkan untuk ke Bali.
Aku mulai mengerti, arah jalan Tuhan yang mempunyai banyak kejutan untuk aku.
Ternyata, salah satunya hikmah besarnya adalah aku dipertemukan dengan Felix.
Aku sayang banget sama Felix, dia itu adalah 'angle' yang Tuhan kasih buat aku di dalam tempat yang aku bilang sama dia itu hampir seperti 'neraka'.
Felix adalah teman baik aku di Bali, he's really my best friend.
Dan kenapa aku bilang Januari ini adalah bulan yang panjang tapi baik untukku, karena aku akan kembali ke Jakarta dan aku akan berpisah dengan Felix.
Sedih sekali, tapi ini sudah jalannya, dan aku yakin Tuhan akan memberikan kejutan lain untuk perjalanan hidupku yang lain yang mungkin akan tetap dikaitkan dengan Felix.
Karena aku percaya "Everything Happen for a reason", aku pasti akan mendapatkan 'reason' yang membahagian dari Tuhan dengan pertemuanku dengan Felix.
And finally, now i really Understood, kenapa akhirnya ke Bali.
Komentar
Posting Komentar