Kenapa Bali?

Banyak banget yang tanya, Andree sekarang udah ga di Jakarta? Sekarang udah ga di JIEXPO? Kenapa resign? Kenapa kenapa kenapa? 

Dan berbagai pertanyaan lainnya. 

Kalau mau jawab jujur, sesungguhnya gue-pun tidak tau kenapa gue di Bali. 

Sebelum memutuskan untuk resign, gue sudah punya plan untuk short and long term. 

Kemudian plan gue itu gue meeting-in sama adik-adik gue. Kitapun ambil suatu kesimpulan. 

Setelah ada seimpulan itu, gue ga serta merta langsung jalanin itu, penuh sekali dengan pertimbangan yang sebenarnya bergemuruh. 

Kalau gue pindah ke Bali, gue harus tinggalkan hidup gue di Jakarta dan segala hal lainnya yang ada di sana. 

Cuma kalau hanya di Jakarta, gue ga bisa kerja mimpi gue yang udah lama ke-pending. 

Dilema besar. 

Namun di suatu hari, tuntunan ini semakin lama semakin kuat untuk gue pindah ke Bali. 

Rencana awalnya, mau istirahat 1 bulan di desember. Nanti januari baru mulai kerja dalam suasana baru dan hal apapun yang baru, itu waktu yang tepat untuk memulai sesuatu. 

Ketika semua sudah yakin, namun tidak semudah itu juga untuk ke Bali. 

Tuhan punya rencana lain. 

Alhamdulillah ada tawaran pekerjaan untuk gue. Gue senang, tapi gue butuh 'istirahat'. 

Tapi gue pikir-pikir lagi, apakah ini tawaran baik, atau memang gue aja yang masih butuh emotional rest. 

Akhirnya dengan kepala dingin dan perasaan yang tenang, gue ambil pekerjaan itu dan gue jadi lebih mantap lagi untuk ke Bali.

Sudah mantap dan semakin yakin untuk ke Bali, tapi di akhir-akhir mau ke Bali tiba-tiba...

-----------------------

Teman gue info kalau dia bilang sama gue, gue ga boleh ke Bali dan harus di Jakarta, jadi dia hubungi bos-bos di industry perkerjaan kami untuk ngobrol dan hire gue. 

Berat sih pada waktu itu, karena kebetulan juga gue kenal dengan bos ini dan gue sudah menjadi rekan yang lama di industry pekerjaan gue di Jakarta. 

Lebih mudah dan tantangan pekerjaannya gue sudah tau semua, ketimbang di Bali yang gue mesti transisi dan mulai semuanya dari nol. 

Gue coba ketemu bapak owner ini, kita ngobrol panjang lebar hingga ada omongan "Kapan kamu bisa masuk? Saya cocok sama kamu, kamu creative, kapanpun kamu mau masuk kita welcome"

Mendengar itu, gue senang, senang banget, seorang owner bisnis dengan lini bisnis yang tidak sedikit bilang begitu sama gue. Tapi di satu sisi gue bimbang. 

Apakah gue harus stay di Jakarta atau tetap mesti ke Bali? 

Gue ga tau gimana, gue serahin semuanya ke Tuhan, karena sekarang gue ga bisa tau mana yang terbaik. 

Saat itu gue cuma bisa merasakan tuntunan hati gue, karena itu adalah sinyal yang paling kuat dari Tuhan. 

Pada saat itu, perasaan gue menunjukkan untuk ke "Bali".

Dan pada saat itu gue cuma berpikir, apapun yang akan terjadi di Bali, terjadilah. Gue pasrah dan ikutin semua arahan Tuhan karena itu sudah pasti yang terbaik. 

Tapi yang pasti yang gue minta sama Tuhan, jangan pernah tinggalkan gue, bimbing, mampukan gue di setiap langkah, karena gue yakin Tuhan tidak akan meninggalkan dan membuat hidup gue berantakan. Malah justru Tuhan akan menata hidup gue makin baik seterusnya

Itu aja sebenarnya modal utamanya, modal yakin sama Tuhan, dan hidup akan baik-baik aja. 

That's Why, kenapa orang pada tanya, kenapa Bali? 


Saya juga ga tau kenapa dan akan ada apa di sini. Hehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIHAT LEBIH DEKAT

Aquarius Kanan dan Kiri

Hi Again!